Nadya Ursulla Hingga Orangtua Bangga 

USAHA pantang menyerah dan tak kenal lelah dalam membangun bisnis juga terlihat dari narasumber Kick Andy yang satu ini. Sama halnya dengan pendiri Aruna Indonesia, tamu Kick Andy yang satu ini juga terdiri dari tiga sahabat, yaitu Nadya Ursulla, Toga Christovel, dan Hanny Kusmiati. Mereka memulai bisnis dengan bahan dasar susu yang diolah menjadi yoghurt.

Berkat kegigihan Nadya, bisnis yoghurt yang awalnya gagal itu dapat bangkit dan berkembang. Ada kisah penuh haru di balik kesuksesan bisnis mereka yang diberi nama Klinik Susu itu. Ceritanya, Nadya kecil bosan dengan hidup miskin yang mengakibatkan ia dan adiknya berpisah karena kedua orangtuanya bercerai. Melalui bisnis Klinik Susu itu, Nadya berhasil mempersatukan kembali kedua orangtuanya dan berkumpul lagi dengan adik tersayangnya.

Ide kreatif Nadya dan kawan-kawan itu kemudian berdiri di bawah naungan KS Group. Tidak hanya menjual susu, mereka juga meproduksi makanan dari bahan olahan berupa singkong. Bermula pada 2015, tiga sekawan itu terjun langsung ke lapangan untuk memasarkan produk berbahan alami dan tanpa pengawet, yang bahan dasarnya diperoleh dari petani serta peternak yang ada di daerah Bandung.

Pada masa awal produksi, Nadya mengaku kesusahan mencari omzet barang Rp500 ribu per bulan. Belum lagi, orangtuanya tidak mendukung usaha tersebut lantaran sebelumnya Nadya telah memiliki pekerjaan dengan gaji tetap. Namun begitu, mereka pada akhirnya merestui usaha Nadya setelah melihat begitu banyak anak muda lain yang tertarik untuk bergabung dengan usahanya.

Hanny, pada mulanya mengenal Nadya karena bekerja di perusahaan yang sama. Seperti Nadya, ia juga tidak diizinkan orangtuanya untuk meninggalkan pekerjaan dan bergabung dengan Nadya. Namun demikian, lambat laun orangtua Hanny mendukung usahanya bersama Nadya lantaran bisnisnya semakin berkembang, dan bahkan telah mengekspor keripik singkongnya hingga Singapura dan Malaysia.

Rasa kecewa orangtua terhadap anaknya yang memulai bisnis rintisan juga dialami Toga. Kala memulai jualan susu dari pintu ke pintu, salah satu saudaranya melihat hingga kemudian melaporkan kepada orangtuanya. Meski demikian, Toga berkukuh untuk menjalani usahanya bersama Nadya hingga sampai pada titik yang telah dicapai saat ini. “Waktu itu mama sampai tidak mau menghubungi saya sampai seminggu. Tapi saya tetap nekat berusaha, bahkan sekarang mama bilang minta maaf karena dulu tidak tahu apa yang saya kerjakan,” jelas Toga.

Saat ini, Nadya, Hanny, dan Toga sedang mengerjakan berbagai macam inovasi yang harapannya dapat memperkaya varian produk yang hendak dipasarkannya. Mereka ingin mengangkat potensi dari berbagai daerah, yang nantinya hendak dibawa ke pasar internasional.

Sumber Berita : mediaindonesia.com