Nadya Ursulla, dari Broken Home Jadi Pengusaha Ratusan Juta
Nadya Ursulla punya kisah yang menginspirasi. Anak broken home ini justru bisa sukses di bidang food and beverage dengan omzet ratusan juta per bulan.
Wanita 24 tahun ini sejatinya memiliki latar belakang yang kurang menyenangkan. Dia adalah anak broken home dan harus berpisah dari ibunya sejak kecil.
Awalnya, keluarga Nadya tinggal bersama di Bandung. Namun, kedua orang tuanya berpisah sehingga Ibu dan adik laki-lakinya pindah ke Manado.
“Saya susah ketemu ibu karena tiket pesawat dari Manado ke Bandung, kan, nggak murah,” ungkap Nadya kepada GenPI.co, Senin (24/5).
Nadya pun memiliki mimpi untuk mengembalikan keluarganya berkumpul bersama di Bandung.
Berangkat dari mimpi ini, dia pun bertekad jadi orang kaya. Dia selalu mencari tahu cara menjadi orang kaya.
Dari hasil pencarian ini, dia menemukan bahwa orang-orang terkaya di dunia dan Indonesia rata-rata menjadi pengusaha.
Menjadi pengusaha, kata dia, menjadi salah satu usaha mengumpulkan pundi-pundi rupiah dengan cepat.
“Dalam tekadku, aku ingin membawa ibu ke sini. Bagaimana caranya? Ya, dengan usaha,” tambahnya. Saat itulah, Nadya bercita-cita sebagai pengusaha.
Namun, Nadya tak menampik bahwa menjadi pebisnis tidak lah mudah. Nadya sudah mulai belajar berjualan ketika SMP.
Saat SMP, Nadya sudah berjualan susu di sekolahnya. Hal itu dia lakukan untuk menyambung hidup. Sebab dia lahir dari keluarga yang sulit bersama sang ayah.
“Aku sedari kecil sudah memutuskan untuk menjadi pengusaha. Apa pun aku jual demi bertahan hidup,” jelasnya.
Saat semakin dewasa, Nadya memutuskan untuk kerja di Jakarta. Dia bekerja sebagai salah leader di sebuah perusahaan.
Selama menjadi pekerja, dia lantas memutuskan untuk cepat berkembang dan menjadi manajer dalam satu tahun.
Namun, hal baik dia dapat lantaran hanya delapan bulan dirinya diangkat menjadi manajer.
“Target awal aku setahun menjadi manajer, tapi delapan bulan sudah naik. Setelah tiga bulan jadi manajer, aku pun berhenti,” ucapnya.
Wanita 24 tahun itu berani mengambil keputusan tersebut, lantaran sudah cukup mendapat hasil selama tiga bulan.
Setelah berhenti, Nadya lantas kembali ke Bandung untuk membuka usaha kuliner.
Dia bersama sang suami dan satu temannya mendirikan usaha tersebut dengan tabungan pribadi.
Awalnya, Nadya meneruskan usaha susu, tetapi mengalami kemunduruan.
Akan tetapi, dia beralih membangun usaha lain yaitu keripik singkong yang berhasil menembus omzet Rp 6 juta sebulan.
“Memang sulit awalnya pasti, semua pengusaha juga mengalami itu. Namun, aku harus bangkit dan syukur bisa lebih dari cukup,” terangnya.
Nadya Ursulla pun terus mengembangkan bisnisnya hingga mampu mempunyai lima bidang usaha kuliner.
“PT Kinklaus Sukses Indo berhasil mengembangkan @K.Savetos, @Nulla.lac, @nuwangnoodles, dan @crums.snack,” ucap dia menambahkan.
Dari usaha tersebut, Nadya hingga kini memiliki tiga kantor utama dan mempunyai lebih dari 100 karyawan di berbagai cabang di Indonesia.
Cita-cita awal Nadya pun berhasil terpenuhi untuk membawa kembali keluarganya tinggal bersama.
Dari perjalanannya ini, Nadya berpesan bahwa kesuksesan atau keberhasilan seseorang di masa depan tidak tergantung dari masa lalu. Anak broken home pun bisa menjadi profil orang sukses.
Sumber Berita : www.genpi.co